Oleh: Agum P Silaban[1]
Dibawah Merah-Putih, Indonesia Raya berkumandang
Dibawah Merah-Putih, seluruh rakyat dan
pemuda tunduk memandang
Kita Mengenang pahlawan yang gugur dimedan
juang
Pembela Bangsa sejati dari Merauke hingga Sabang
Dibawa tonggak
Merah-Putih, pemuda kembali disadarkan
dibawah
Merah-Putih jua, pemuda bersimbah palsu oleh takut
Tak mengerti
perjuangan
Tak mengerti
perlawanan
Dan tak mengerti
kemerdekaan
Rasa-rasanya
akulah pemuda itu
Anehnya, aku disebut generasi penerus bangsa
Penerus bangsa
yang seperti apa??? Lucu rasanya...
Merah-Putih Para Pahlawanku
Engkau berjuang demi kemerdekaan
Namun aku tidak tau, aku berjuang demi
apa
Apa aku hanya generasi penghianat
bangsa?
Karena aku hanya pemuda diam, mematung
Yang terjajah oleh bungkam dan ketakutan
Aku hanya pemuda terikat bak anjing
peliharaan majikan
Aku hanya pemuda tanpa perjuangan dan
tanpa pembelaan
Sisa adalah makanan yang kutunggu dari tuanku
Merah-Putih Para
Pahlawanku
Tak pantas
rasanya aku mengadu kepadamu
Tapi aku datang
penuh pinta
Berkatilah
segenap perjuangan dan perlawanan
Berbahagialah
mereka yang berjuang melawan,
meneruskan cita
yang engkau dambakan
Sebab seperti
itulah rasa-rasanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar